SMPN 3 Cikande, yang terletak di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, saat ini menghadapi masalah serius terkait kondisi ruang kelas belajar yang rusak parah. Masalah ini telah menjadi perhatian utama bagi pihak sekolah, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar, mengingat dampaknya terhadap proses belajar mengajar yang seharusnya berlangsung dengan optimal.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, sebagian besar ruang kelas di SMPN 3 Cikande mengalami kerusakan yang cukup signifikan.

Kepala Sekolah SMPN 3 Cikande, Bapak Ahmad Sulaiman

Mengungkapkan bahwa kondisi ini telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. “Kami sudah mengajukan permohonan perbaikan kepada dinas pendidikan setempat, namun hingga kini belum ada tindak lanjut yang konkret. Kami sangat berharap ada perhatian lebih dari pemerintah agar infrastruktur pendidikan di sekolah ini dapat diperbaiki,” ujarnya.

Sementara itu, orang tua siswa juga menyampaikan kekhawatiran mereka terkait kondisi ruang kelas yang tidak memadai. Salah satu orang tua siswa, Ibu Rina, mengatakan, “Kami sangat mengkhawatirkan kesehatan dan keselamatan anak-anak kami. Belajar di kelas yang rusak dan tidak nyaman tentu sangat mengganggu proses belajar mereka.”

Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Serang hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi mengenai masalah ini. “Kami berjanji akan berupaya secepat mungkin agar masalah ini dapat teratasi,” ungkap salah satu staf Dinas Pendidikan.

Siswa SMPN 3 Cikande Tetap Menunjukkan Semangat Belajar Yang Tinggi

Mereka berusaha untuk tetap fokus pada pelajaran meskipun dalam kondisi kelas yang tidak ideal. Sebagai langkah lanjutan, komunitas masyarakat sekitar juga berencana menggalang dana untuk membantu perbaikan fasilitas sekolah.

Kondisi SMPN 3 Cikande menjadi gambaran umum dari banyak sekolah di daerah lain yang juga menghadapi tantangan serupa. Perhatian dan tindakan yang cepat dari pihak terkait sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas. Harapan besar kini tergantung pada sinergi antara masyarakat, orang tua, sekolah, dan pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini demi masa depan generasi penerus yang lebih baik.